Monday, January 5, 2009

Obah Ma


Obah Mah

Abimanyu kecil bermain riang di halaman rumah., satu dua kali Abimanyu jatuh . sesekali bibir Sembadra tersenyum melihat tingkah si mungil kesayanganaya. Tapi jelas yang tak bisa ditutupi tatapan Sembadra kosong tanpa gairah. Sudah setahun ini Arjuna pergi, entah disengaja atau tidak. Kelupaan mencangkul dan mengairi sawah ladangnya. "Mah..mah, jangan diem, Obah Maah, tuh dasternya dah klebes, kangen basah-basahan yah mah" Ujar Abimanyu, mendapati mamah ujan-ujanan untuk mendinginkan panas disekujur tubuhnya.
Mendekap erat-erat Abimanyu, hanya itu yang dilakukan Sembadra. Dengan lauk seadanya, dengan pilih-pilih kata biar tak kena UU Pornografi Sembadra pelan menjelaskan kegalauan hatinya. "Nak, Kau lihat roti tawar itu, hambar, asrepkan, akan nikmat diolesi selai, besok ibu akan pergi kulakan selai, bolehkan" Terang Sembadra. "Horeee, uasik yo rek, cari sing uakeeh yo maah, biar nyam..nyam" Jawab Abimanyu. Senyum Sembadra memunculkan lesung pipit.
Pagi utuk-utuk esok harinya, Sembadra berangkat. Dengan alasan keamanan, Sembadra membunglon, berpenampilan layaknya ksatria lengkap dengan kumis mbaplangnya plus nama Raden Barack. Raden Barak berangkat tanpa arah tujuan pasti, demi memohon bantuan. Naik ke Kayangan. Mak tratap, Kayangan porak poranda. Tubuh Narada semampir disebuah jaruk penunjuk jam ditengah kota yang miring. Dibawah pohon beringin, tubuh Bayu ndlosor lemah penuh luka. R. Barak melesat mengarah kebalik bukit. Dibalik asap yang membumbung dua tubuh besar dan kecil saling menyerang. Telapak kaki sak hoha besarnya, dari sisi kanan meluncur penuh tenaga. Tak sempat mengelak, tubuh Arjuna melayang jauh, jatuh dan pingsan.
"Gerrrr, kwakakaka, siapa lagi mo serahin nyawa, aku Cuma butuh dewi-dewi Kayangan, permintaan TKI lagi booming nich" Teriak Si raksasa hijau, CuLeK. Diawali lekingan tinggi, R Barak lepaskan pukulan maut mengarah telak ke ulu hati. Raksasa Culek mundur selangkah kebelakang. Sembandra menyudahi dengan pukulan lurus keatas tepat kenai rahang. Raksasa Culek KO. Pelan tubuh Raksasa Culek mengecil...cil...ciiiiil, terbujurlah tubuh Srikandi.
Sembadra berubah jadi wuju d aslinya. Ketika mereka tersadar tubuh Arjuna sudah hilang, melesat entah kemana. Sembadra, Emosi tak terkira...lha wong dah didepan mata je. Dewi Sembadra melesat kearah timur. Dari Angkasa mata melihat suatu pemandangan kontras. Sekelompok ibu-ibu berjilbab, orasi berapi-api. Ditengah sekerumunan orang memilih gubernur Jatim.. Sementara disudut yang lain, sekelompok orang dengan atribut Brengos memasuki pelataran rumah sakit, anehnya kelompok ini juga melakukan orasi.
Arjuna ada dua di dua klompok pemilih gubernur "Juna..Ketangkep Kau, mo lari kemana lagi bergundal licik" Teriak Sembadra. Dari ketinggian sepuluh kaki, Sembadra mengeluarkan pukulan sinar putih. Menyeringai bak taring, Jurus DS (Doggie Seringai). Arjuna glagepan diserang sedemikian rupa. Plencing terkencing-kencing, Arjuna cari aman. dua Arjuna kembali menyatu. Sekali lagi sembadra kalah cepat. "Oallah den, dengan plane terakhir barusan fly to Amrik, ketemu Britney tukang Pir katanya" Terang Bagong. Sembadra tak mo kecolongan lagi cepat dia sebar SMS. Tanda SMS baru terkirim, Srikandi. Udah datang. Dengan mencarter pesawat pribadi ketiga menyusul ke negeri Paman Sam. Sehari perjalanan, pesawat mendarat di bandara John F Kennedy.
Bertiga mereka pecahkan diri. Tapi dari masing-masing saling SMS, nihil. Anehnya yang mereka temui foto, banner dan baliho raksasa bergambar Presiden Barack Obama Yang menang jerpilih jadi Presiden Amrik. Srikandi dan Larasati langsung ngefans pada Presiden Baru Amrik. Mendadak arjuna Muncul mengajak Sembadra dan Srikandi Pulang. Kedua istri arjuna menolak mereka ingin belajar pada Barack Obama Presiden muda yang dari bawah meniti karier hingga sukses jadi pemimpin.Arjuna yang sudah merasa tua mendadak ragu dan intropeksi diri akan nyalon Presiden Ngmarta di tahun 2009 mendatang. Oh Oba ma
Oleh: Ki Slamet Gundono

No comments:

Post a Comment